Pemupukan Berimbang Jagung


Untuk dapat tumbuh dan ber produksi optimal,tanaman jagung memerlukan hara yang cukup selama pertumbuhannya.  Oleh karena itu pemupukan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya jagung. Pemberian pupuk, baik organik maupun an organik, pada dasarnya untuk memnuhi kebutuhan hara yuang dibutuhkan tanaman, mengingat hara dari dalam umumnya tidak tercukupi.
Efisiensi pemupukan mutlak diperlukan karena menentukan produktivitas tanaman dan pendapatan yang akan diperoleh. Pemupukan dengan efisiensi yang tidak dapat dicapai dengan penggunaan pupuk secara berimbang. Artinya pupuk yang akan digunakan didasarkan pada hara yang dibutuhkan tanaman  dan yang tersedia di tanah sesuai dengan hasil yang ingin dicapai 
Berikut ini beberapa dosis pupuk an organik yang dapat digunakan oleh pelaku utama dan pelaku usaha agribisnis jagung


Pupuk an organik bersumber dari pupuk tunggal

Hara yang ditambahkan/ pupuk
Dosis (kg/ha)
Waktu Aplikasi Pupuk (hst)
Saat pengolahan
tanah
7 - 10
25 - 30
40 - 45
Bahan organik
1000-5000
1000-5000
-
-
-
Urea
300-350
-
100
100-150
100
SP 36
100-150*)/
 50-75**)
-
100-150
50-75
-
-
-
-
KCl
100-150*)/
 50-75**)
-
50-75
25-35
50-75
25-40
-
-
 *)         Jika pupuk kandang yang digunakan dari kotoran sapi/kerbau/kambing
**)       Jika pupuk kandang yang digunakan dari kotoran ayam ras (yang telah berumur > 15 hari)
hst = hari setelah tanam  

Pupuk an organik bersumber dari pupuk tunggal dan pupuk majemuk
Hara yang ditambahkan/ pupuk
Dosis (kg/ha)
Waktu Aplikasi Pupuk (hst)
Saat pengolahan
 tanah
7 - 10
25 - 30
40-45
Bahan organik
1000-5000
1000-5000



NPK (15-15-15)
200

200
-
-
Urea
200-250
-

100-150
100
SP 36
50-75*)/
0**)
50-75
-

-
-
-
-
KCl
75-100*)/
 25-50**)
-
-


75-100
25-50
-
-
  *)         Jika pupuk kandang yang digunakan dari kotoran sapi/kerbau/kambing
**)       Jika pupuk kandang yang digunakan dari kotoran ayam ras (yang telah berumur > 15 hari)
hst = hari setelah tanam

Sumber: Yeyep Dintan, Materi Diklat Teknis Agribisnis Jagung BBPP Lembang 2013