Penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat srtategis
dalam pembangunan pertanian khususnya dalam pengembangan kualitas petani dan
kualitas pelaku usaha pertanian. Penyuluhan pertanian adalah suatu proses
pembelajaran bagi petani dan pelaku usaha pertanian agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakes informasi teknologi,
pasar, permodalan dan sumberdaya lainnya. Penyuluhan pertanian merupakan pula
upaya untuk membantu menciptakan iklim pembelajaran yang kondisif bagi petani
dan keluarganya serta pelaku usaha pertanian. Dalam konteks ini penyuluh
pertanian lapangan memiliki peranan yang cukup nyata dalam memperkenalkan jenis
teknologi baru yang spesifik lokasi dan berpeluang untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat.).
Salah satu metode untuk meningkatkan kapasitas petani dan pelaku
usaha pertanian adalah melakukan kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani
dan pelaku usaha pertanian (Farmer Managed Extension Activity/FMA). Metode ini
menitik beratkan pada pengembangan kapasitas managerial, kepemimpinan dan kewirauasahaan
petani dalam pengelolaan kegiatan penyuluhan pertanian.
Sebagai langkah nyata yang dilakukan oleh BP3K Sukalarang yaitu
mengadakan kegiatan sekolah lapang FMA di Unit Pengelola (UP) FMA Tani Madiri
Desa Sukalarang Kecamatan Sukalarang dengan komoditas yang diusahan yaitu
penangkaran benih padi sawah. kegiatan ini telah dibuka pada hari Rabu, 16 April
2013 di sekretariat kelompoktani mukti Sukalarang. Dalam kesempatan ini turut
hadir Bapak Camat Sukalarang Rakhmat Mulyadi, BA., Kades Desa Sukalarang Cece
Suryadi, S.Hut Kepala BP3K Sukalarang Diat Sujatman S.ST, BP4K Kab. Sukabumi
Yang Diwakili oleh Ibu Suptrapti, SP serta penyuluh kecamatan Sukalarang.
Dalam kegiatan FMA ini, petani dan pelaku usaha pertanian
mengidenifikasi permasalahan yang dihadapi dan berbagai potensi yang dimiliki
serta merencanakankegiatan belajarnya sesuai dengan kebutuhannya secara
partisipatif dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.
Tujuan yang ingin dicapai yaiut (a). Mendorong
dan memfasilitasi petani menerapkan teknologi pertanian sesuai kebutuhan petani
dan kebutuhan pasar. (b). Meningkatkan pengetahuan, petani kooperator terhadap
teknologi yang direkomendasikan. (c). Menyediakan paket teknologi usahatani
sesuai dengan kondisi spesifik lokasi.
Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu: (a). Adanya
penerapan teknologi pertanian sesuai kebutuhan petani dan kebutuhan pasar. (b).
Adanya peningkatan pengetahuan petani kooperator terhadap teknologi yang direkomendasikan.
(c). Adanya paket teknologi usahatani terpadu sesuai dengan kondisi spesifik
lokasi.