Benih Unggul Padi sawah



Mengapa menggunakan benih unggul bermutu dan bersertifikat?
1.      Penggunaan benih yang bermutu menjamin keberhasilan usaha tani.
2.      Keturunan benih diketahui, mutu benih terjamin dan kemurnian genetik diketahui.
3.      Pertumbuhan benih seragam.
4.      Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
5.      Ketika ditanam pindah, tumbuh lebih cepat dan tegar.
6.      Masak dan panen serempak.
7.      Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.

Kelas benih yang ditanam penangkar atau produsen benih
  1. Penangkar benih harus menanam benih satu kelas lebih tinggi dari kelas benih yang akan diproduksi. Contoh, kalau penangkar benih memproduksi benih sebar, maka benih yang ditanam minimal harus kelas benih pokok.
  2. Benih Dasar (BD), ditandai dengan label putih, dimiliki dan diproduksi oleh Balai Benih Induk (BBI), penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), produsen benih swasta atau BUMN.
  3. Benih Pokok (BP), ditandai dengan label ungu, dimiliki dan diproduksi oleh Balai Benih Utama (BBU), penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari BPSB, produsen benih swasta atau BUMN.
  4. Benih Sebar (BR), ditandai dengan label biru, dimiliki dan diproduksi oleh BBU, penangkar benih atau produsen benih swasta atau BUMN.

Kelas benih yang ditanam petani
Petani yang menanam padi untuk tujuan mendapatkan gabah konsumsi (untuk digiling menjadi beras) disarankan untuk menggunakan benih sebar (label biru).

Ciri-ciri benih bermutu tinggi
Mutu benih meliputi mutu genetik, mutu fisik, dan mutu fisiologis. Adapun Ciri–ciri benih bermutu adalah:
  1. Varietasnya asli.
  2. Benih bernas dan seragam.
  3. Bersih (tidak tercampur dengan biji gulma atau biji tanaman lain).
  4. Daya berkecambah dan vigor tinggi, sehingga dapat tumbuh baik jika ditanam di sawah.
  5. Sehat (tidak terinfeksi oleh jamur atau serangan hama).

Benih berlabel
Merupakan benih yang sudah lulus proses sertifikasi yang merupakan salah satu bentuk jaminan mutu benih.

Benih berlabel
Merupakan benih yang sudah lulus proses sertifikasi yang merupakan salah satu bentuk jaminan mutu benih.

Pemilahan benih
Benih dengan berat jenis lebih tinggi, mempunyai mutu fisiologis (daya berkecambah dan vigor) yang lebih tinggi, serta pertumbuhan di lapang yang lebih cepat dan seragam.

Cara pemilahan benih
1.      Pemilahan benih dengan air
a.      Benih dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dengan volume dua kali volume benih, kemudian diaduk-aduk sebentar.
b.      Benih yang terapung, yang mempunyai berat jenis rendah, dipisahkan dari benih lainnya.
c.      Benih-benih yang tenggelam yang dapat digunakan untuk pertanaman
d.     Sebelum disemai, benih terlebih dahulu direndam selama 24 jam dan diperam.
2.      Pemilahan dengan larutan garam Amonium Sulfat (ZA)
  • Untuk mendapatkan benih yang lebih bernas dengan berat jenis yang tinggi (BJ 1,11 mg/l), pemilahan dilakukan seperti pada butir 1 (pemilahan dengan air), namun yang digunakan adalah larutan pupuk ZA dengan konsentrasi 225 g ZA/l air.
  • Benih yang terapung dibuang, sedangkan benih yang digunakan adalah benih yang tenggelam (memiliki berat jenis tinggi).
  • Setelah pemilahan benih dicuci bersih, direndam, diperam dan siap untuk ditabur atau disemai. 
Perlindungan pada pertumbuhan awal bibit terhadap serangan hama penggerek batang
  • Untuk daerah yang sering terserang hama penggerek batang, disarankan untuk
  • Melaksanakan perlakuan benih dengan pestisida berbahan aktif fipronil.
  • Benih direndam di dalam air selama satu hari, kemudian ditiriskan dan dicampur dengan insektisida yang berbahan aktif fipronil dengan dosis 12,5 cc/kg benih sebelum diperam. Perlakuan pestisida ini juga dapat membantu pengendalian keong mas di areal persemaian atau pertanaman awal.