Program
peningkatan beras nasional (P2BN) dan swasembada pangan berkelanjutan yang
dicanangkan oleh kemeterian pertanian pada tahun 2017 hendaknya perlu didukung
oleh semua pihak. Untuk mewujudkan target swasembada pangan tersebut dapat memanfaatkan
inovasi-inovasi hasil penelitian terkini dalam hal Pengelolaan Tanaman Terpadu
(PTT) guna meningkatkan produktivitas khususnya padi.
Pada
saat ini kita dapat memanfaatkan suatu aplikasi yang di keluarkan oleh Kementerian
Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama
dengan International Rice Research Institute (IRRI) meluncurkan program Layanan
Konsultasi Padi (LKP).
Layanan
ini diharapkan dapat di akses oleh semua lapisan masarakat bukan saja oleh
penyuluh pertanian lapangan tetapi oleh para pelaku utama dan pelaku usaha
budidaya padi sawah. Program LKP yang berbasis Web dan dapat diakses melalui
situs http://webapps.irri.org/id/lkp
ini merupakan pembaruan inovasi Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) dan
Rice Crop Manager.
Layanan
ini dapat memberikan rekomendasi pengelolaan, pemupukan dan pengendalian hama
dan penyakit pada tanaman padi. LKP berguna untuk membantu petani padi dalam
mengelola sawahnya dengan tepat berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.
Bagi
Penyuluh pertanian juga dapat memberikan informasi dan menjelaskan kepada Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha agar mampu mengurangi intensitas serangan hama dan
penyakit, penggunaan benih bermutu varietas unggul spesifik lokasi, teknik
pengelolaan hara/pupuk, penggunaan jaring di persemaian, tanam serentak, tidak
menyemprotkan pestisida sampai 30 hari setelah tanam (HST) dan dapat
meningkatkan produktivitas malalui sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1.
Disamping
itu Penyuluh dapat secara langsung memanfaatkan LKP dengan memwawancari Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha dan memberikan anjuran yang tepat sesuai dengan hasil
konsultasi yang dihasilkan LKP. Rekomendasi hasil konsultasi dapat dicetak
untuk diberikan ke masing-masing Pelaku Utama dan Pelaku Usaha. Yang lebih
penting adalah LKP ini sangat bermanfaat bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha. Program
ini sebaiknya digunakan sebelum memulai petanaman
padi.
Sumber:
www.pertanian.go.id